Senin, 08 Juni 2009

BAB I
PENDAHULUAN


Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata yang muncul dari konsep atas kesadaran mahasiswa sebagai calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya disamping ruang kuliah dan perpustakaan, juga dapat bekerja menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang telah diperolehnya secara langsung dalam membantu memecahkan dan melaksanakan pembangunan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Kuliah Kerja Nyata dalam penyelenggaraannya memerlukan landasan idiil yang secara filosofis akan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa, bagaimana, serta untuk apa KKN diselenggarakan, karenanya KKN adalah bagian integral dari proses belajar yang mempunyai ciri-ciri khusus. Landasan idiil secara filosofis akan meberikan petunjuk serta pengendalian pola pikir dan pola tidakan dalam setiap proses penyelenggaraan KKN, yang pada gilirannya akan membedakannya dari bentuk-bentuk kegiatan lain yang bukan KKN.
KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Darma Pendidikan dan Pengajaran, Penilitian, serta Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus dalam satu kegiatan. Pendidikan dan pengajaran, KKN merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi Strata Satu (S1), tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan tinggi, pengikat dan perangkum semua isi kurikulum bahkan sebagai penambah ataupun pelengkap isi kurikulum yang ada. Penelitian, dalam ber-KKN mahasiswa mengamati, menelaah/menganalisis, menarik kesimpulan, merumuskan permasalahan yang dihadapi, lalu mengambil keputusan untuk pemecahan masalah dari berbagai alternatif yang ada dari kondisi dan situasi wilayah kerja dan kemampuannya. Pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa dapat mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dikuasainya secara ilmiah, melembaga, dan langsung kepada masyarakat yang akan menikmati manfaat IPTEKS tersebut.
Untuk lebih mengikuti berbagai kegiatan maka pelaksanaan KKN perlu disesuaikan dengan beberapa KKN alternatf. KKN alternatif bidang peternakan diberi nama Kuliah Kerja Nyata Profesi Agribisnis Peternakan (KKNPAP) yaitu suatu kegiatan kurikuler mahasiswa Fakultas Peternakan untuk mendapatkan KKNPAP nyata dengan menerapkan konsep dan pola pengembangan ilmu dan teknologi peternakan yang berwawasan agribisnis sebagai instrumen pengendalian sistematik. Kegiatan ini dipadukan dengan kerja praktek, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh jurusan, program studi, laboratorium atau kelompok keahlian secara tertentu.
Pelaksanaan KKNPAP bertujuan menggalakkan peranan sains dan teknologi peternakan dalam pengembangan suatu sistem produksi barang atau jasa dalam aktivitas suatu instansi atau kelompok masyarakat untuk mendorong lebih produktif dan berwawasan luas, sehingga akan terjadi peningkatan mutu pendidikan, penelitian dan pengebdian kepada masyarakat.
Maksud dan Tujuan
Maksud dilksanakannya KKN PAP Gelombang IV tahun 2007, adalah sebagai berikut :

KKN PAP merupakan intrakurikuler perguruam tinggi yang diarahkan untuk memberikan pendidikan kepada mahasiswa.
Dengan dilaksanakannya KKN PAP diharapkan dapat memerikan mamfaat bagi masyarakat dengan melakukan interaksi sosial kemasyarakatan, karena pelaksanaannya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat.
Mambantu masyarakat dan pemerintah melancarkan kegiatan sosial dan kegiatan pembangunan di bidang peternakan khususnya.

Tujuan dilaksanakannya KKN PAP Gelombang IV tahun 2007, adalah

Sebagai berikut :
Mampu mencetak sarjana yang profesional dibidangnya dan siap dipakai dibidang pendidikan maupun non pendidikan sehingga dapat memberikan solusi ilmiah terhadap setiap masalah.
Sebagai pendekatan perguruan tinggi terhadap masyarakat dengan konsep pendidikan, sebagai wujud Tri Darma perguruan tinggi yakni kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Membantu pemerintah dalam mempercepat dinamika pembangunan disegala bidang.
Dapat mengkaji kemampuan mengsosialisasikan disisplin ilmu sebagai spektrum struktural masyarakat yang sangat kompleks dengan keunggulan teori yang didapat di kampus.
Memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat secara umum dan pembangunan peternakan secara khusus.
Memberi kedewasaan kepribadian dan bertambah luasnya wawasan mahasiswa.
Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri, dan mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat.
Waktu dan Tempat Kegiatan KKN PAP
KKN PAP Gelombang IV tahun 2007 dilaksanakan selama 2 (dua) bulan mulai tanggal 30 Juni sampai dengan tanggal 26 Agustus 2007, bertempat di Desa Corawali Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru.

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN-PAP
Pelaksanaan KKN Profesi Agribisnis Peternakan Gel. IV Tahun 2007 Universitas Hasanuddin yang berlokasi di Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru terdapat 10 (sepuluh) posko dari desa dan lurah yang ada salah satunya Desa Corawali.
A. Keadaan Geografis
1. Luas dan Batas Wilayah
Sesuai dengan lampiran 1. Desa Corawali mempunyai luas wilayah 7,92 km2
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan Desa Pao-pao
Sebelah timur berbatasan dengan Desa Lalabata
Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pancana
Sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar
2. Orbitasi Jarak Tempuh
Desa Corawali berjarak 5 km dari pusat pemerintah kecamatan, 10 km dari ibukota kabupaten dan 90 km dari ibukota propinsi. Waktu tempuh ke ibukota kecamatan 10 menit, ke ibukota kabupaten 20 menit dan waktu tempuh ke pusat fasilitas terdekat (ekonomi, kesehatan, dan pemerintahan) 10 menit.


B. Keadaan Demografis
1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia.
Jumlah penduduk berdasarkan usia di Desa Corawali dari ketiga dusun yang ada dapat dilihat pada table 1 :
Tabel 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia di Setiap
Dusun Desa Corawali Tahun 2007.
No
Kelompok Umur
Jumlah Penduduk
Total
Alappang
Ance
Aluppange
n
%
n
%
n
%
n
%
1
0 – 11 bulan
14
2.18
16
2.11
16
2.22
46
2.17
2
1 – 4 thn
55
8.58
64
8.44
61
8.47
180
8.49
3
5 – 14 thn
129
20.12
174
22.96
147
20.42
450
21.24
4
15 – 25 thn
115
17.94
148
19.53
150
20.83
413
19.49
5
26 – 40 thn
167
26.05
184
24.27
173
24.03
524
24.73
6
41 – 64 thn
117
18.25
119
15.70
122
16.94
358
16.89
7
> 64 thn
44
6.86
53
6.99
51
7.08
148
6.98
Total
641
100
758
100
720
100
2119
100
Sumber : Data Sekunder Desa Corawali, Tahun 2007
Berdasarkan data pada tabel 1. maka diketahui bahwa penduduk desa Corawali mayoritas berumur produktif yaitu dari jumlah 2119 penduduk terdapat 524 orang dengan umur berkisar 26-40 tahun dengan persentase 24,73%. Sedangkan yang lainnya berumur 5 – 14 tahun sebanyak 450 orang dengan persentase 21,24% dan berumur 15-25 tahun sebanyak 413 orang dengan persentase 19,49. Usia produktif disini diartikan sebagai usia yang masih memiliki kemampuan untuk bekerja atau menghasilkan uang atau jasa. Tingginya usia produktif di desa ini mungkin disebabkan masyarakat masih
2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan di desa Corawali dari ketiga dusun yang ada dapat dilihat pada tabel 2 :
Tabel 2. Distribusi Penduduk Menurut Pekerjaan Di Desa Corawali
Tahun 2007.
Sumber : Data Sekunder Distribusi Penduduk Menurut Pekerjaan tahun 2007

Berdasarkan data pada tabel 2 maka dapat disimpulkan bahwa penduduk Desa Corawali mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, yakni sejumlah 177 orang karena hal ini didukumg oleh lahan yang luas dan jenis tanah yang cocok untuk bidang pertanian..di samping itu tabel 3, menunjukkan bahwa sektor peternakan tidak memegang peranan penting dalam kehidupan perekonomian masyarakat Kelurahan Tanete. Sebagian besar penduduk bermata pencaharian buruh swasta atau Pegawai Negri Sipil (PNS) dan nelayan. Tetapi hampir Setiap rumah tangga pada umumnya memiliki beberapa ekor hewan ternak yang tidak dikandangkan. Disamping itu beberapa diantaranya secara khusus beternak, berdagang serta bergerak di sektor jasa.

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa Corawali dari ketiga dusun yang ada dapat dilihat pada tabel 3 :
Tabel 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Corawali
Tahun 2007.

Sumber : Data Sekunder Desa Corawali, Tahun 2007
Berdasarkan data pada tabel 3 maka dapat simpulkan bahwa jumlah penduduk Desa Corawali berdasarkan jenis kelamin, dimana jumlah penuduk laki-laki sedikit dibanding perempuan namun peredaannya tiak terlalu signifikan . Hal ini mungkin disebabkan oleh tingkat kelahiran lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan dan kebanyakan penduuk yang berjenis laki-laki lebih memilih merantau untuk mencari pekerjaan dari pada memamfaatkan lahan yang ada.

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di desa Corawali dari ketiga dusun yang ada dapat dilihat pada tabel 4 :
Tabel 4. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Desa Corawali Tahun 2007
Sumber : Data Sekunder Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa
Corawali Tahun 2007

Berdasarkan data pada tabel 4 maka diketahui bahwa tingkat pendidikan di desa Corawali masih kurang dimana pada tingkat pendidikan SD/MI lebih dominan dengan jumlah 1128 orang. Sementara penduduk yang tidak memiliki pendidikan sebanyak 513 orang. Hal ini diebabkan oleh tingkatan ekonomi yang rendah yang menjadi penyebab utama tingkat pendidikan masyarakat Desa Corawali. Namun adanya 37 orang penduduk yang mencapai gelar diploma dan sarjana menggambarkan dengan jelas bahwa kesadaran masyarakat Desa Corawali akan pendidikan sudah cukup tinggi, hal ini dibuktikan dengan adanya masyarakat sampai ke jenjang pendidikan sarjana.
BAB III
KETERKAITAN BIDANG AGRIBISNIS PETERNAKAN


A. Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan observasi lapangan yang kami lakukan selama 1 minggu didapatkan berbagai macam masalah dan kendala yang teridentifikasi khususnya dibidang nutrisi dan makanan ternak (pakan ternak). Berikut ini kami paparkan berbagai macam masalah dan kendala yang kami dapatkan di desa Corawali :

1. Masalah Peternakan

Adapun permasalahan dilapangan yang memerlukan pemecahan dan penyelesaian antara lain :

a.masyarakat tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengolah makanan berbahan dasar produk hasil peternakan seperti Chicken nugget dan Bakso. Masyarakat perlu dibekali keterampilan agar mereka dapat meningkatkan pendapatan keluarga dengan mendirikan usaha skala rumah tangga dalam pengolahan produk hasil peternakan
b.limbah pertanian berupa jerami padi sangat melimpah keberadaannya hanya dianggap sebagai sumber pencemaran lingkungan terutama di area persawahan karena petani tidak memiliki pengetahuan untuk mengolah limbah tersebut. Alternatif yang biasa dilakukan adalah membakar jerami yang secara langsung dapat mengakibatkan tanah menjadi gersang dan kehilangan unsur hara namun hal itu mereka tidak sadari.
c.Petani dan peternak tidak memiliki sumber pakan alternatif yang dapat dimamfaatkan pada musim kemarau tiba. Mereka hanya bergantung pada ketersediaan hijauan segar secara alami, sehingga akan kewalahan mencari pakan alternatif di musim kemarau.
d.Minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh para petani alam mengelola an membuat pakan alternatif dengan bahan dasar jerami padi.
e.Adanya kekhawatiran dan keresahan dari masyarakat mengenai merebaknya berita wabah penyakit flu burung (Avian influenza), mereka beranggapan bahwa wabah tersebut akan menjadi bencana besar yang menyebabkan kematian, maka perlu adanya pemahaman tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut secara dini.
2. Masalah Umum
Di samping masalah yang berkaitan engan peternakan, maka ada juga berbagai masalah yang kerap ditemukan di sebagian besar wilayah Desa Corawali seperti :
Disamping masalah yang berkaitan dengan peternakan, kami juga menemukan berbagai masalah umum yang kerap ditemukan di sebagian besar desa. Kami sebagai mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk dapat membantu warga desa dalam menyelesaikan atau meminimalkan masalah di luar bidang peternakan yaitu diantaranya membantu dalam kegiatan kerja bakti di Kantor Desa Corawali, pembenahan infrastruktu kantor desa Corawali, dan partisipasi dalam HUT kemerdekaan.
B. Pemecahan Masalah
Setelah melakukan pengidentifikasian masalah di Desa Corawali maka kami berusaha untuk mencari pemecahan dari masalah tersebut agar tidak berkelanjutan. Masalah-masalah yang kami temukan dilokasi kami seminarkan dikantor desa yang dihadiri oleh aparat desa, petani dan peternak serta tokoh masyarakat. Dari seminar tersebut kami memberikan solusi untuk mengantisipasi masalah yaitu sebagai berikut
1). Pemecahan Masalah Peternakan
1.memberikan pemahaman kepada mayarakat tentang bahaya Flu Burung (Avian influence) dan pencegahannya melalui beberapa kegiatan diantaranya melaksankan penyuluhan, pembagian brosur, vaksinasi ternak unggas, dan penyemprotan desinfektan untuk sanitasi kandang.
2.meningkatkan pengetahuan khususnya untuk ibu-ibu rumah tangga tentang tekhnologi pengolahan hasil peternakan dengan melakukan kegiatan penyuluhan serta demopembuatan bakso, dan chicken nugget.
3.melakukan pendataan ternak, sebagai wujud dan upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai potensi peternakan yang mereka miliki.
2). Pemecahan Masalah Umum
Melakukan pembenahan terhadap sarana dan prasarana desa dengan melakukan kegiatan kerja bakti di kantor desa. Dan membantu aparat desa untuk memperbaiki beberapa struktur organisasi yang belum rampung penyusunannya.

BAB IV
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

Setelah kami melakukan pengidentifikasian selama masa observasi, maka kami pun menyusun program kerja yang kami harapkan dapat mengatasi masalah yang ada di Desa Corawali. Berikut ini paparan hasil pelaksanaan kegiatan yang kami lakukan selama 2 bulan pelaksanaan KKNPAP di Desa Corawali:
A. Pembuatan pakan Alternatif (Amoniasi Jerami)
Jerami merupakan salah satu limbah pertanian yang tidak termanfaatkan. Salah satu alasan masyarakat tidak memanfatkan jerami sebagai pakan adalah kandungan serat kasarnya yang sangat tinggi sehingga susah untuk dicerna oleh ternak. Namun dengan adanya amoniasi jerami ini kandungan serat kasar dari jerami dapat diturunkan sehingga mudah untuk dicerna oleh ternak. Bahan yang digunakan untuk melakukan amoniasi adalah urea sehingga kandungan nitrogen dari jerami dapat juga ditingkatkan. Hasil yang didapat dalam kegiatan ini yaitu 100%
B. Sensus Ternak
Kegiatan ini kami laksanakan setelah melihat realita yang ada bahwa data ternak di desa Corawali sangat kurang. Data ini sangat perlu karena banyak sekali kegiatan yang memerlukan data ternak yang real. Kegiatan ini kami laksanakan paa minggu ke II sampai minggu ke IV dan hasil yang kami peroleh 100% terlaksana. Adapun kendala yang kami hadapi dalam kegiatan ini adalah banyaknya penduduk yang menyembunyikan data ternaknya dengan cara memberikan data yang salah dan lokasinya yang sangat jauh.
D. Vaksinasi AI (Avian Influence) dan sanitasi kandang (Desinfektan)
Vaksinasi Flu Burung dilaksanakan pada minggu ke II hingga minggu ke III dan dilakukan di 3 dusun yang ada di Desa Corawali diantaranya Dusun Ance dan Dusun Allupange. Hasil yang dicapai 70% karena dalam pelaksanaannya banyak terdapat hambatan, seperti kegiatan ini dilakukan hanya di 2 dusun, masih kurangnya kesadaran dan antusias masyarakat mengenai vaksinasi dan masih adanya ketakutan masyarakat untuk divaksin ternaknya..
E. Pengolahan Hasil Ternak
Program kerja yang dilaksanakan pada minggu ke IV tanggal 28 Juli 2007 yaitu mengenai Pengolahan Hasil Ternak dan dibagi atas dua item kegiatan yaitu Pembuatan Bakso, Chicken Nugget dan Ayam krispi. Kegiatan ini dilakukan dengan maksud memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengolahan hasil ternak sehingga dapat bernilai ekonomis. Pengolahan Hasil Ternak dilakukan di dusun Ance tetapi dihadiri oleh ibu-ibu rumah tangga yang ada di Desa Corawali, adapun hasil yang dicapai adalah 90 % karena dalam pelaksanaannya terdapat hambatan seperti harga bahan yang sangat mahal dan keterbatasan alat yang digunakan, jadi untuk menutupi hambatan yang ada maka mahasiswa KKNPAP mengatur jadwal pemakaian alat (food processor) yang akan digunakan dengan posko lain.


F. Pemutaran Film Flu Burung
Pemutaran film mengenai flu burung dilakukan bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat peternak mengenai flu burung, dimana dilaksanakan pada minggu VI tanggal 9 Agustus 2007 di dusun Ance. Hasil yang dicapai dalam kegiatan tersebut adalah 100 % dikarenakan antusias warga sangat tinggi untuk menghadiri kegiatan tersebut. Selain itu, untuk menambah daya tarik warga maka kami memutarkan film bertajuk nasionalisme sehingga masyarakat mengetahui makna kemerdekaan yang sesungguhnya.
G. Kampanye Gizi
Kampanye gizi yang dilaksanakan pada minggu ke VII tanggal 14 Agustus 2007 di SD Negeri 16 Ance yang diikuti sekitar 46 siswa. Dimana para siswa diberikan pemahaman tentang pentingnya mengkonsumsi produk peternakan dengan gizi hewani yang terkandung di dalamnya sangat baik untuk pertumbuhan. Kegiatan ini dilakukan dengan membagikan segelas susu dan sebutir telur ayam kepada siswa untuk dikonsumsi.
H. Pembenahan Infrastruktur Kantor Desa dan Hari Bersih
Program kerja yang dilakukan diluar profesi peternakan diantaranya Pembenahan Infrstruktur di Kantor desa Corawali dan hari bersih yang dilaksanakan pada minggu ke II sampai minggu ke VIII dan terealisasi setiap hari sabtu atau minggu. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk menata kondisi fisik kantor desa agar terlihat bersih dan indah. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah 50% .

BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan program kerja Desa Corawali pada KKNPAP Gel. IV Tahun 2007, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
Dalam penyusunan program kerja terbagi dalam 2 bagian yaitu yang berhubungan langsung dengan kegiatan agribisnis peternakan dan program yang sifatnya umum.
Hasil yang dicapai dari keseluruhan pelaksanaan program kerja sangat memuaskan yang memiliki persentase antara 80 – 100 %
Program kerja yanag bersentuhan dengan dunia peternakan sangat membantu peternak dalam menekan biaya produksi dan memberikan pengetahuan tambahan mengenai Pengadaan bahan pakan ternak yang baik serta tatacara/manajemen ternak.
Program kerja yang bersifat umum sangat membantu masayarakat pada umumya dan para siswa sekolah pada khususnya dengan adanya informasi mengenai Fakultas Peternakan pada khususnya dan Universitas Hasanuddin pada umumnya.
Saran
Dalam pelaksanaan KKN selanjutnya, diharapkan agar supervisior mampu memberikan data lokasi secara lengkap kepada mahasiswa sebelum pelaksanaan KKN, supervisior juga diharapkan membantu mahasiswa dalam penentuan dan pelaksanaan program kerja masing-masing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar